BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

WELCOME TO MY BLOG

Blog ini berisi tentang cerita-cerita pendek, kata-kata kutipan, curhatan dll

Rabu, 24 November 2010

MAWAR MERAH MUDA

Kisah percintaan remaja memang sulit di tebak. Kadang mereka tidak sadar akan pengaruhnya pada pelajaran. Begitu juga dengan Rika. Gadis berumur 16 tahun. Dia bersekolah di salah satu SMA swasta di Jakarta. Rika mempunyai banyak sekali teman. Rina adalah sahabat terbaiknya begitu pula dengan Kika, Meta, dan Melda. Mereka selalu bersama-sama sampai guru-guru pun sering meledek mereka. Tapi mereka tidak merasa terganggu dengan ledekan guru-guru maupun teman mereka. Justru mereka semakin dekat dan terbuka satu sama lain.

Rina yang bernama panjang Rina Amalia Dewi. Dia lebih senang di panggil Lia tetapi jika sedang berada di rumah ia akrab di panggil Dewi. Orang-orang sekelilingnya di buat bingung dengan nama panggilannya yang bermacam-macam. Tetapi akhirnya dia akrab di panggil Rina meskipun tidak semua temannya memanggilnya dengan nama Rina. Dia gadis yang manis. Banyak cwok yang terpikat hatinya. Dia mempunyai hati yang kuat meskipun dia sering nangis karena di sakiti cwok. Dia juga sering memberi nasehat kepada sahabat-sahabatnya entah tentang cwok maupun tentang pelajaran di sekolah. Dia mempunyai sifat keras kepala. Meskipun begitu tetapi dia juga memiliki hati selembut salju.

Bagaimana dengan Kika? Cwek yang satu ini memang terlihat tomboy. Meskipun begitu dia mempunyai hati yang lembut. Tetapi dia juga mempunyai kebiasaan buruk yaitu sering meminjam uang kepada temannya tetapi lama untuk mengembalikannya. Meskipun begitu sifatnya tidak mengurangi rasa persahabatan kita. Di antara semua sahabat-sahabatnya dia lah yang lebih akrab dengan cwok. Namun anehnya sampai saat ini dia belum memiliki pacar tetapi jangan salah dia mempunyai inceran kakak kelas juga seorang anak IPA yangjago TIK. Sahabat-sahabatnya sering menyarankannya untuk lebih feminim tapi mau gimana lagi memang begitu sifat aslinya susah untuk di rubahnya.

Berlanjut ke Meta. Cwek bernama panjang Metania Kurniasih mempunyai sifat rajin beribadah. Di antara semua sahabat-sahabatnya dia dan Rina lah paling rajin ke masjid. Meta juga memiliki sifat seperti Kika yaitu tomboy. Ternyata dia diam-diam jago nyontek juga kalau lagi ulangan. Dia juga sampai saat ini belum mempunyai pacar. Tetapi diam-diam dia menyukai kakak kelasnya seorang anggota band yang juga anggota OSIS. Pantas saja dia ikut LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS).

Bagaimana dengan Melda? Cwek berlesung pipit di pipinya itu juga jago memikat hati cwok yang ada di sekitarnya. Kita kenal dia saat kelas 2 SMA. Itu pun karena salah satu sahabat kita, Rina dulu pernah saingan dengannya untuk mendapatkan kakak kelas seorang anak IPA yang bernama Bagus. Tetapi akhirnya mereka bermusuhan saat Rina mengetahui dia telah berpacaran dengan Bagus. Meskipun begitu saat ini mereka telah menjadi teman baik. Melda mempunyai badan yang lemah. Dia sering sakit. Sahabat-sahabatnya sering menasehatinya agar jangan terlalu lelah apalagi dia sering ikut syuting yang membuatnya sering kelelahan. Dia mempunyai sifat manja yang sering merepotkan teman-temannya tetapi meskipun begitu teman-temannya tidak pernah memusuhinya.

Dan bagaimana dengan Rika? Bagaimana karakter dan sifat-sifat yangdi milikinya? Dan bagaimana kisah percintaannya berhubungan dengan persahabatan dia dan teman-temannya?


Rika memang seorang cwek yang pendiam namun hatinya mudah tersinggung. Itu lah yang menyebabkan dia jarang mempunyai sahabat yang sesuai dengan sifatnya. Dulu dia mempunyai pacar bernama Willy. Willy adalah pacar pertamanya Rika. Mereka berbeda keyakinan. Itulah yang mengganjal hati Rika. Tetapi dia tetap menjalani hari-harinya seperti biasa. Dia mencoba untuk mempertahankan hubungannya. Tetapi lama-lama dia tidak kuat untuk menahan semua beban di hatinya. Dia ingin mengakhiri hubungannya segera, tapi dia sulit untuk mengatakannya kepada Willy. Dia tidak menyadari kalau dia sudah terlanjur sayang padanya.


Akhirnya hari yang tidak di inginkan Rika datang. Tiba-tiba Willy ingin berbicara berdua saja dengan Rika. Willy mengungkapkan semua perasaan nya kepada Rika. Ternyata Willy ingin berpacaran layaknya orang pacaran biasa. Tetapi Rika tidak bisa berubah menjadi apa yang di inginkan Willy. Mereka akhirnya memutukan untuk mengakhiri hubungan mereka. Rika tiba-tiba merasakan sakit yang sangat dalam di hatinya. Setelah Willy meninggalkannya, air mata Rika pun jatuh. Dia begitu sedih dengan kejadian yang terjadi padanya. Dia tidak menyangka akan begini jadinya. Hari-harinya begitu kelam. Dia merasa tidak begitu bersemangat menjalankan hari-harinya. Teman-temannya sudah selalu menghiburnya tetapi dia tidak bisa bohong dengan perasaannya sendiri kalau dia sedang sedih. Hari-hari berlalu, sedikit demi sedikit dia sudah bisa melupakan Willy dan semua kenangannya bersama Willy. Rina, sahabatnya menyuruhnya untuk mencari pengganti Willy. Rika berusaha untuk melupakan Willy dengan mencari penggantinya. Tetapi dia belum bisa membuka hatinya untuk laki-laki lain. Rina bingung apa yang harus dia lakukan untuk sahabatnya itu.Tetapi Rina yakin bahwa suatu saat nanti Rika akan menemukan kebahagiaannya.


Dan benar saja, hari demi hari berganti. Penantian Rika pun terwujud. Dia menemukan kebahagiaannya. Seorang laki-laki tampan, pengertian dan baik hati bernama Rosyi pun meminta Rika untuk menjadi pasangannya. Meskipun Rika tidak terlalu yakin hatinya akan sepenuhnya milik Rosyi, tetapi dia tidak mau menyesal untuk kedua kalinya. Rika akan mencoba membuat seluruh hatinya hanya untuk Rosyi. Akan tetapi meskipun hubungannya sudah berjalan 2 minggu, dia belum bisa menerima Rosyi sepenuhnya. Di dalam hatinya masih ada bayang-bayang kenangannya bersama Willy. Rika menceritakan perasaan yang ada di dalam hatinya ke Rina. Rina bisa memahami perasaan Rika tetapi dia menyarankan agar Rika bisa melupakan seluruh kenangannya bersama Willy. Meskipun Rina sadar saran yang dia berikan kepada Rika itu tidak akan mungkin bisa Rika lakukan, tetapi Rina akan berusaha meyakinkan Rina kehidupannya tidak akan hancur hanya karena Willy.


Akhirnya Rika bisa menerima Rosyi sepenuhnya meskipun dia tidak bisa benar-benar melupakan Willy. Rika benar-benar senang bisa mendapatkan cowok yang menurutnya ‘sempurna’. Sahabat-sahabatnya pun juga senang dengan apa yang di alami Rika. Mereka sangat mendukung hubungannya. Tetapi tidak dengan Melda. Dia hanya berpura-pura senang di hadapan Rika. Ternyata Melda diam-diam menyukai Rosyi. Hati Melda sudah sulit di kendalikan. Dia mulai berpikir yang anhe-aneh untuk merebut Rosyi dari Rika. Padahal dia tau Rika baru saja bisa melupakan Willy dengan dia mempunyai hubungan dengan Rosyi. Melda tidak peduli dengan semua itu. Dia hanya memikirkan bagaimana dia bisa merebut Rosyi dari Rika. Ketika Melda sedang bergumam karena dia melihat Rika dan Rosyi sedang mengobrol, tidak sengaja Kika mendengarnya. Dia kaget dengan apa yang dia dengar seolah-olah dia sedang bermimpi dan dia tidak ingin mimpi itu menjadi kenyataan. Tetapi dugaannya salah, apa yang dia dengar memang benar-benar nyata. Sulit untuk Kika percaya apa yang sudah dia dengar. Baginya Rika maupun Melda adalah sahabat baiknya.
“coba saja yang ada bersama Rosyi adalah gue. Pasti gue adalah cwek yang paling bahagia saat ini. Tetapi Rika mengambil Rosyi dari gue dan gue gak senang akan hal itu.” ujar Melda

Tiba-tiba Kika menghampiri Melda yang masih bergumam. Melda kaget dengan kedatangan Kika. Dia berharap Kika tidak mendengar ucapannya barusan. Tetapi harapan Melda sia-sia. Kika mendengar semua gumamannya.



“Mel apakah benar apa yang barusan gue dengar?”

“eh Kika. Hm.. emang lu denger apaan? Salah denger kali lu”
“apa benar lu suka dengan Rosyi?”
“hah! Apa sih lu ngaco deh”
“udah deh Mel jujur sama gue”
“tapi lu gak akan bilang sama siapa-siapa kan Ki?”
(Kika mengangguk tanda setuju)
“iya Ki sebenarnya gue suka sama Rosyi. Gue gak rela ngeliat Rika sama Rosyi. Rasanya hati gue sakit banget”
“tapi kan Rika itu sahabat lu Mel. Lu tega ngeliat Rika sedih kayak dulu lagi?”
“ya gue gak mau Ki. Tapi kalo gue suka sama Rosyi juga bukan salah gue kan. Cinta gak akan bisa di paksain”

Kika mengerti perasaan hati Melda. Tetapi dia juga tidak bisa menyalahkan Melda sepenuhnya. Itu hak dia kalau dia suka dengan Rosyi. Tapi Kika hanya bisa mengingatkan sahabatnya itu agar jangan melakukan hal yang bisa membuatnya menyesal. Melda tau apa yang akan dia lakukan. Tetapi dia memikirkan hal yang salah. Di pikirannya hanya ada bagaimana cara dia agar bisa mendapatkan Rosyi. Dia tidak akan takut melakukan hal apapun termasuk merebut Rosyi dari Rika.

Tetapi dalam hati kecilnya sebenarnya dia tidak tega melihat Rika sedih lagi seperti dulu. Melda berpikir untuk mencari laki-laki lain tapi tetap di dalam hatinya hanya ada Rosyi. Dia menceritakan semuanya pada Kika. Dia meminta saran Kika apa yang terbaik yang harus dia lakukan. Kika bingung apa yang harus dia katakan. Dia tidak mengerti apa-apa tentang cinta karena dia tidak pernah memiliki seorang pacar.



“menurut gue mungkin sebaiknya lu berusaha untuk mencari laki-laki lain yang memang pantas untuk lu”

“tapi menurut gue cuma Rosyi lah yang pantas buat gue”
“jangan terus menerus mengikuti kata hati lu. Lu harus tau kenyataan yang sebenarnya”
“tau apa sih tentang cinta? Lu sendiri juga belum pernah pacaran kan?”
“meskipun gue belum pernah pacaran tapi gue tau apa yang terbaik dan apa yang gak”
“ alah gak usah menghindar dari kenyataan deh lu!”
“terserah lu deh. Capek gue nasehatin lu kalo lu Cuma bisa nyakitin hati gue!”

Kika pun merasa tersinggung dengan apa yang sudah Melda katakan. Dia hanya ingin membantu Melda saja tetapi dia malah sakit hati dengan kata-kata Melda. Kika pun menceritakan semuanya kepada Meta. Dia kaget dengan apa yang dia dengar. Sama hal nya dengan Kika, dia pun kaget setelah dia mendengarnya dari Melda. Meta sangat kecewa dengan apa yang telah Melda lakukan. Meta pun memberitahu Rina tentang Melda. Sama dengan Kika dan Meta, dia pun kaget mendengarnya. Sekarang dia bingung harus memberitahukannya kepada Rika atau tidak. Tetapi kalau dia tidak memberitahu Rika dan dia tau sendiri dari orang lain pasti dia akan langsung shock.


Akhirnya Rina, Meta dan Kika memberitahukan segalanya kepada Rika. Seperti dugaan sahabat-sahabatnya itu, Rika pun merasa shock. Dia hampir jatuh pingsan. Malamnya dia terus memikirkan Melda. Dia merasa bingung harus memilih sahabatnya sendiri atau pacarnya. Karena dia membebani pikirannya dengan hal-hal yang di lakukan Melda, kepalanya terasa sangat sakit. Dia pun jatuh pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Sahabatnya-sahabatnya dan Rosyi pun kaget mendengar berita bahwa Rika masuk rumah sakit. Mereka langsung menuju rumah sakit tempat Rika dibawa. Rina yang tiba lebih dahulu langsung menghampiri tante Sara, ibunya Rika



“tante, sebenarnya Rika sakit apa?”

“Rika terkena kanker otak dan kemungkinan sembuh hanya 25%”
“hah? Tante benarkah itu?”
“tante juga baru tau kalau Rika menderita kanker otak. Kata dokter dia terlalu banyak pikiran dan akhirnya otaknya tidak mampu lagi menahan beban di otaknya”
“tidak mungkin hal itu terjadi.

Selama ini dia tidak pernah memberitahukan tentang penyakitnya”
Rina menghampiri sahabat-sahabatnya yang berada di lobby rumah sakit. Sahabat-sahabatnya bingung kenapa dia begitu sedih dan apa yang sebenarnya terjadi dengan Rika. Rina langsung menghampiri Melda terlebih dahulu dengan muka marah. Melda bingung kenapa Rina begitu marah kepadanya.

“gara-gara lu Rika jadi sakit”
“kok gue sih?”
“GARA-GARA LU SUKA SAMA ROSYI AKHIRNYA RIKA MERASA TERTEKAN!”
“tapi apa hubungannya dengan dia sakit sekarang?”
“lu gak tau kalau Rika itu sebenarnya terkena kanker otak! Puas lu udah bikin Rika masuk rumah sakit dan kemungkinan dia sembuh cuma 25%”

Melda kaget dan tidak percaya dengan semua yang dia dengar. Dia merasa menyesal atas apa yang telah dia lakukan. Rosyi yang mendengar peristiwa itu tidak percaya bahwa Melda menyukainya. Dan itu yang menyebabkan Rika jatuh sakit. Tiba-tiba tante Sara menghampiri mereka semua. Tante Sara mengabarkan bahwa kondisi Rika makin parah. Rika ingin bertemu dengan Rosyi dan Melda untuk yang terakhir kali sebelum dia di rujuk untuk ke rumah sakit di Paris. Melda dan Rosyi pun mengikuti tante Sara ke kamar Rika di rawat. Disana mereka berdua melihat Rika terbaring lemas dan di samping tempat tidurnya banyak alat-alat medis di pasang.

Rika menyadari Rosyi dan Melda datang. Dia pun membuka matanya dengan susah payah hanya untuk menyampaikan pesannya untuk terakhir kali.

“eh Rosyi, Melda sini”
“Rik gue minta maaf”
“ngomong apa sih lu Mel. Lu gak salah kok, gue yang salah”
“lu gak salah apa-apa Rik sama gue. Gue yang terlalu egois”
(Rosyi pun tidak tinggal diam melihat pacarnya dan Melda saling menyalahkan)
“sudah lah tidak ada yang salah di sini. Memang sudah takdir berkata seperti ini”
“makasih ya kamu udah selalu ada buat aku”
“iya sama-sama sayang. Yang penting kamu sekarang sehat dulu”
(Tiba-tiba Rika merasakan sakit di kepalanya)
“Rik lu kenapa?”
“sayang kamu kenapa?”
“aku gak apa-apa sayang. Mungkin sakit kepala ku kumat”
“udah sekarang mendingan lu istirahat dulu aja”
“hm.. gue gak akan bisa istirahat. Mungkin ini terakhir kalinya gue ketemu kalian”
“ngomong apa sih lu Rik! Kita disini sayang lu dan lu gak boleh ninggalin kita sendiri”
“iya sayang aku masih butuh kamu disini untuk nemenin hari-hari aku”
“maaf sayang mungkin aku gak akan bisa lagi nemenin kamu disini”

Mendengar perkataan Rika yang semakin lama sudah mulai kacau, Rosyi menyarankan Melda agar meninggalkan Rika supaya dia bisa beristirahat. Namun Rika tetap menolaknya dia ingin menyampaikan sesuatu yang mungkin tidak akan sempat dia katakan lagi. Akhirnya Melda tetap berada di kamar Rika di rawat dan Rosyi keluar meninggalkan Rika dan Melda.

“Mel ada yang pengen gue sampain ke lu dan gue mohon lu terima permintaan gue”
“emang ada apa sih Rika?”
“gue mau lu janji satu hal ke gue”
“iya gue janji demi lu Rik”
“gue mohon jaga Rosyi waktu gue udah gak ada untuk dia”
(Melda kaget mendengar perkataan Rika)
“itu gak mungkin Rik. Lu pasti sembuh kok”
“lu tau sendiri kan Mel kemungkinan gue hidup itu udah gak lama lagi”
“tapi Rik gue gak bisa”
“lu udah janji sama gue Mel dan lu harus tepatin janji lu demi gue”

Melda yang saat itu tidak menduga Rika akan berkata seperti itu hampir tidak percaya Rika akan mengatakannya. Melda bingung apa yang harus ia perbuat. Jika dia menerima permintaan Rika, ia takut akan menghianati permintaannya. Tetapi jika juga tidak sanggup menolak permintaan Rika. Setelah Melda memikirkan permintaan Rika yang menurutnya sulit untuk di pahami, akhirnya dia memutuskan untuk menerima permintaannya.

“thanks ya Mel. Gue harap lu bisa jaga Rosyi buat gue”
“tapi lu juga harus janji satu hal sama gue”
“apa itu Mel?”
“lu harus sembuh. Gue tau lu orang yang kuat. Nanti kalo lu udah sembuh kita bisa hang out bareng lagi”
(sambil tersenyum) “gue gak bisa bikin janji kalau gue gak yakin bisa nepatin janji itu”
“gue yakin lu pasti bisa Rik. Ayo dong lu harus janji sama gue. Kan gue udah janji bakal jaga Rosyi buat lu”
“tapi gue gak yakin Mel. Kondisi gue udah parah kayak gini dan harapan gue buat hidup tinggal dikit”
“lu harus yakin. Lu gak boleh putus harapan kayak gini Rik”
“tapi Mel..”
“gue mohon Rik demi gue dan sahabat-sahabat kita yang lain”
“oke gue janji sama lu gue bakal berusaha bertahan”
“makasih ya Rik”

Tiba-tiba Rika merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya dan dia pingsan. Melda panik melihat keadaan Rika dan cepa-cepat memanggil dokter. Melda tidak kuat lg menahan tangisnya. Air matanya pun jatuh. Meta yang saat itu menyadari bahwa Melda keluar dari kamar Rika langsung meghampirinya. Dia langsung menanyakan bermacam-macam pertanyaan kepada Melda. Hingga Meta tidak kuat lagi menahan emosinya. Rina langsung melerai mereka berdua. Dia menyarankan agar berdoa untuk keselamatan Rika.

Rosyi yang sudah tidak mengerti keadaan ini, mulai menanyakan kepada Melda. Lalu Melda menjelaskan semuanya kepada Rosyi. Badan Rosyi tiba-tiba kaku. Dia kaget dengan ucapan Melda apakah benar atau dia hanya mengada-ada. Tetapi Melda berusaha menyakinkan Rosyi. Sebenarnya antara kecewa dan bingung, akhirnya Rosyi mempercayai Melda.
Di dalam kamar Rina melihat sahabatnya itu terbaring kaku tak bergerak. Dia takut terjadi hal tidak dia inginkan. Tante Sara terlihat terlalu letih mejaga Rika dan juga stres dengan keadaan Rika yang sekarang. Rina mencoba menguatkan hati tante Sara. Tetapi tante Sara tidak kuat melihat semua kenyataan yang menimpa dirinya. Rika memang anak tunggal di keluarganya. Pantas saja kalau tante Sara tidak mau kehilangan anak satu-satunya itu.

Tante Sara ternyata mengetahui kalau kakek dari ayah Rika menderita kelainan pada otaknya. Tetapi dia tidak menyangka bahwa Rika lah yang mendapatkan penyakit dari kakeknya itu. Di samping mempunyai kelainan pada otaknya, kakek Rika juga terkena penyakit leukimia. Tante Sara takut penyakit itu juga ada pada diri Rika yang akan membahayakan keselamatannya.

Akhirnya keputusan tante Sara untuk membawa Rika berobat ke luar negeri pun sudah bulat. Dia melakukan ini hanya karena ingin Rika bisa sembuh dan kembali menjalani kehidupannya dengan normal. Rina mendukung keputusan tante Sara meskipun dia pasti akan benar-benar kangen dengan Rika. Tapi apapun yang terbaik buat Rika pasti akan dia lakukan.

Akhirnya hari keberangkatan Rika ke luar negeri pun tiba. Sahabat-sahabatnya berkumpul untuk memberikan semangat kepadanya sekaligus untuk mengucapkan selamat jalan kepada Rika. Namun sia-sia saja, saat itu Rika sedang tidak sadarkan diri. Melda yang begitu sedih dengan kepergian Rika bertekad untuk menepati janjinya. Dia menaruh sebuah mawar putih lambang betapa dia akan merindukan sosok Rika di sampingnya lagi. Rosyi pun menaruh sebuah mawar merah lambang kesetiaannya kepada Rika. Tidak akan bisa ada yang akan menggantikan Rika di hatinya.

Sesudah kepergian Rika ke luar negeri, Melda menghampiri Rosyi.

“Rosyi tunggu sebentar!”
“Melda? Ada apa?”
“lu inget gak pesan Rika untuk kita?”
“pesan yang mana?”
“hm.. waktu itu Rika pernah bilang sama gue nyuruh gue jagain lu di saat dia gak ada”
“maksud lu?”
“dia ingin gue menggantikan posisi dia di samping lu”
“HAH! Itu gak mungkin!”
“tapi itulah yang di katakan Rika sama gue”
“sorry Mel bukannya gue gak percaya sama lu tapi gue gak bisa secepat itu gantiin posisinya dia”
“iya gue ngerti. Tapi gue udah terlanjur janji sama dia bakal jagain lu”
“sorry Mel gue gak bisa”
“gue harap lu pikir lagi. Ini bukan permintaan gue tetapi ini permintaan Rika”

Rosyi tidak menyangka pacarnya sendiri menyuruhnya melakukan hal yang tidak masuk akal. Tetapi meskipun tidak masuk akal itu adalah permintaan ceweknya sendiri. Mungkin terlihat terlalu jahat jika Rosyi benar-benar menyutujui permintaan Rika, tetapi untuk menghargai janji antara Rika dan Melda, Rosyi akan memikirkannya lagi.

Namun karena kekuatan cinta Rosyi yang begitu besar kepada Rika, dia memutuskan untuk menunggu Rika sampai dia pulang. Rosyi sadar pasti Rika akan kecewa dengan sikapnya begitu juga dengan Melda. Tetapi mau bagaimanapun juga Rika bukan barang yang bisa di gantikan di hati Rosyi.

“Mel gue mau ngomong sama lu”
“ada apa Ros?”
“gue udah ngambil keputusan”
“trus apa keputusanmu?” (sambil berharap Rosyi akan menjadi pacarnya)
“gue akan tetap menunggu Rika sampai pulang. Gue gak bisa gantiin dia sama lu”
“tapi Ros...”
“udah lah Mel.. gue harap lu bisa ngertiin perasaan gue”
“yaudah lah kalo itu mau lu gue gak akan maksa lagi”

Satu tahun kemudian...

Sudah saatnya Rika kembali ke Jakarta. Keadaanya sudah pulih kembali. Dia sengaja tidak memberitahu sahabat-sahabatnya jikalau hari ini dia akan terbang ke Jakarta. Dia ingin memberi kejuta kepada sahabatnya itu. Sebelum Rika menuju ke airport, dia mampir ke toko bunga. Dia ingin membeli bunga untuk ibunya karena hari ini hari ibu. Tiba-tiba pandangannya tertuju ke salah satu sudut di toko bunga tersebut. Disana berjejer mawar dengan 3 warna berbeda. Ada bunga mawar merah, putih dan merah muda. Dia teringat dengan Melda yang memberinya mawar merah dan Rosyi yang memberinya mawar merah.

Akhirnya dia memutuskan untuk membeli bunga mawar merah muda, perlambang orang-orang yang berharga dalam hidupnya yaitu Melda dan Rosyi. Dan juga buat ibunya dia membeli bucket bunga tanda kasih sayangnya kepada ibunya. Setelah meninggalkan toko bunga itu, Rika langsung ke airport menuju ke Jakarta. Dia sudah tidak sabar lagi melepas  kekangenannya sama sahabat-sahabatnya.



to be continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar